Siapa yang tak kenal arwana? (bukan Tukul Arwana lho ya…) Arwana yang sedang kita bicarakan ini tak lain adalah ikan langka yang oleh para hobis sering disebut sebagai raja ikan hias air tawar.
Sebenarnya arwana adalah ikan yang dilindungi oleh pemerintah karena populasinya di alam sudah semakin langka. Namun belakangan, memelihara arwana menjadi trend tersendiri di lingkungan masyarakat dan para hobis. Konon,kepopuleran arwana dimulai setelah pemerintah mengeluarkan larangan penangkapan ikan arwana di alam dan menobatkannya sebagai hewan langka yang dilindungi. Namun justru karena larangan itu, bagi orang yang bisa memiliki dan memelihara ikan arwana yang notabene adalah hewan langka dan tidak semua orang bisa memiliki ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Di pasaran pun harga ikan ini melambung tinggi jika dibandingkan dengan ikan hias jenis lain.
Lalu apakah legal memelihara ikan arwana dirumah? Tentu saja legal dan diperbolehkan. Asalkan arwana yang dipelihara –dari jenis apapun- adalah hasil dari penangkaran. Di Indonesia sendiri sudah banyak terdapat penangkaran arwana, terutama di Kalimantan. Karena disanalah habitat terbesar dari ikan arwana. Saat ini ada lebih dari 80 penangkar arwana berijin resmi yang terdapat di Kalimantan barat. Dan setiap penangkar mampu mengekspor 200 ekor arwana dalam berbagai ukuran setiap bulannya.
Apa saja jenis arwana yang bisa didapat di Indonesia? Ada banyak jenis. Antara lain mulai dari yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat umum adalah jenis Silver Arwana Brasil (osteoglossum bicirrhosum). Seperti namanya, jenis ini berasal dari Negara brasil dan menjadi alternatif pilihan utama oleh para hobis pemula karena harganya yang paling murah dan juga mudah didapat. Untuk anakan jenis ini saya mendapatkannya di Pati dengan harga Rp70 ribuan (harga bisa berbeda untuk tiap penjual). Perbedaan Silver Arwana Brasil sangat jelas terlihat jika dibandingkan dengan jenis yang berasal dari Indonesia. Antara lain dari bentuknya yang pipih memanjang dan makin meruncing di ekor. Sirip punggung dan anal seperti menyatu dengan sirip ekor. Lalu untuk jenis lain ada Golden Phino dan Red Banjar yang harga untuk ukuran sedang berkisar antara Rp300-600 ribuan (tergantung jenis dan ukuran). Dan yang menduduki peringkat teratas dari sekian jenis arwana adalah jenis arwana Super Red. Jenis ini hanya ditemukan di asia dan kebanyakan berasal dari Kalimantan barat. Sesuai namanya, jenis ini memiliki semburat warna merah menyala di sekujur tubuhnya. Sisiknya besar membulat dan terlihat jelas dengan cincin keemasan. Arwana Super Red yang bersertifikat,harga di pasarannya mampu mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah! Hmm… fantastis bukan? Tapi saya pernah melihat arwana jenis ini di Pati, ukurannya sedang dan tidak bersertifikat, ditawarkan dengan harga Rp3,5 juta saja.
Dimana seharusnya menempatkan seekor arwana? Tentunya di dalam akuarium yang ukurannya sesuai dengan ukuran arwana dan ber-air bersih dengan sirkulasi filter agar kejernihan air senantiasa terjaga. Ukuran akuarium rata-rata yang biasa digunakan untuk menempatkan seekor arwana adalah sepanjang satu meter dengan lebar dan tinggi setengahnya. Usahakan untuk memberi tutup pada akuarium untuk menghindari arwana melompat keluar akuarium, karena ikan ini memiliki kebiasaan melompat untuk menyambar makanan. Untuk menjaga suhu akuarium tetap stabil, usahakan untuk memasang heater.
Apa saja makanan yang dapat diberikan kepada arwana? Jangkrik merupakan salah satu makanan kesukaan arwana dan sekaligus yang paling mudah didapat. Selain itu, kelabang, kecoa, cecak, anak kadal, katak kecil,dan ikan-ikan kecil juga diberikan untuk makanan arwana. Namun anda harus berhati-hati jika memberikan pakan berupa ikan kecil. Masukan ikan-ikan kecil secukupnya saja dan pilihlah ikan yang berenang di permukaan. Ini untuk menghindari mata arwana menjadi juling atau melorot karena terlalu sering berburu ikan di dasar akuarium. Mata arwana yang juling atau melorot menyebabkan berkurangnya nilai estetika dan keindahan ikan arwana. Sebaiknya arwana diberikan makanan yang bervariasi agar tidak mogok makan jika diberi makanan lain. Kulit ayam pun bisa dijadikan sebagai variasi makanan untuk arwana.
Demikian ulasan sederhana dari saya. Semoga dapat menjadi petunjuk praktis bagi yang ingin mencoba memelihara arwana. Intinya jangan pernah takut mencoba.

Sumber: dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi

Comments (0)